iklan

Iklan

Gangguan Jiwa Dampak Kekasaran Orang Tua

300x600 adsense
336x280 adsense
Penting bagi orangtua untuk mengetahui bahwa kekerasan terhadap anak tidak hanya berdampak pada masa sekarang, namun juga bisa berpotensi bahaya untuk masa depannya. Konsekuensi penganiayaan dan pengabaian dapat menuai berbagai dampak negatif pada perkembangan, psikologis dan fisik korban.

Gangguan Jiwa Dampak Kekasaran Orang Tua

Tidak hanya itu. Dampak kekerasan terhadap anak bisa berkepanjangan. Sehingga tidak mengherankan kalau sangat banyak anak korban kekerasan dan pengabaian yang tidak bisa menikmati masa kanak-kanaknya, apalagi tumbuh dan berkembang melanjutkan hidup sebagai orang dewasa yang normal.

Dampak kekerasan terhadap anak pada tumbuh kembangnya
Studi embriologi dan pediatri telah menyatakan bahwa otak berkembang dengan kecepatan yang luar biasa selama tahap perkembangan awal bayi dan masa kanak-kanak. Paparan berulang terhadap kekerasan dan tekanan mental berat dapat memengaruhi respon stres otak, sehingga membuatnya menjadi lebih reaktif dan kurang adaptif.

Penelitian juga telah menemukan bahwa ada kaitan antara kekerasan terhadap anak dengan sejumlah masalah kesehatan di kemudian hari, yang bisa mencakup sebagai berikut:

Perkembangan otak yang terbelakang
Ketidakseimbangan antara kemampuan sosial, emosional dan kognitif
Gangguan berbahasa yang spesifik
Kesulitan dalam penglihatan, bicara dan pendengaran
Peningkatan risiko terkena penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, penyakit paru kronis, penyakit hati, obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan tingginya kadar protein reaktif  C
Kebiasaan merokok, ketergantungan alkohol (alkoholisme), dan penyalahgunaan obat-obatan
Dampak kekerasan pada anak terhadap kesehatan mentalnya

Anak-anak yang menderita penganiayaan cenderung kurang percaya diri dan tidak percaya pada orang dewasa. Mereka mungkin tidak bisa mengungkapkan perasaan yang sebenarnya, sehingga mengalami gangguan dalam mengendalikan emosi.

Semakin lama penganiayaan berlanjut, semakin serius pula dampaknya. Dalam beberapa situasi, kesulitan ini bisa terus berlanjut sampai masa remaja bahkan dewasa. Trauma kekerasan adalah salah satu faktor risiko dari gangguan kecemasan dan depresi kronis.

Beberapa kemungkinan efek samping kekerasan anak pada kesehatan mental mereka dapat meliputi, seperi disadur covesia dari laman hellosehat berikut:

Gangguan kecemasan dan depresi
Disosiasi (penarikan diri; isolasi)
Kilas balik trauma (PTSD)
sulit fokus
sulit tidur
gangguan makan
Tidak nyaman dengan sentuhan fisik
Kecenderungan melukai diri sendiri
Usaha bunuh diri
Dampak kekerasan terhadap anak terhadap kesehatan fisiknya

Mengidentifikasi dampak fisik dari kekerasan bisa menjadi sangat penting dalam mengetahui adanya penganiayaan dan mengambil langkah lebih jauh dalam melindungi anak dari kekerasan dan pengabaian.

Tanda-tanda kekerasan pada anak lebih mudah untuk dikenali daripada jenis kekerasan lainnya, seperti pengabaian atau kekerasan emosional. Keberadaan satu tanda kekerasan fisik terhadap anak tidak selalu berarti seorang anak menderita penganiayaan. Namun, menyadari adanya satu tanda kekerasan pada anak bisa memberikan sinyal diperlukannya pengamatan lebih lanjut.

Beberapa tanda kekerasan fisik dapat meliputi:
Memar, bengkak
Keseleo atau patah tulang
Luka bakar
Sulit berjalan atau duduk
Nyeri, memar atau perdarahan di area reproduktif
penyakit menular seksual
Kebersihan yang buruk
Tanda-tanda kekerasan terhadap anak tidak selalu tampak jelas, dan seorang anak mungkin tidak akan memberi tahu siapapun mengenai apa yang terjadi pada mereka. Anak-anak mungkin merasa takut bahwa pelaku akan mengetahuinya, dan takut jika kekerasan yang dialaminya akan menjadi lebih buruk. Atau, mereka mungkin berpikir bahwa tidak ada yang bisa mereka beri tahu atau bahwa mereka tidak akan dipercaya.

Ulurkan tangan bagi anak yang membutuhkan
Terkadang, anak-anak bahkan tidak menyadari bahwa apa yang sedang dialaminya adalah tindak kekerasan. Maka dari itu, konsekuensi kekerasan dan pengabaian bisa sangat berdampak pada para korban itu sendiri dan masyarakat tempat mereka tinggal. Tersedia layanan perawatan dan konseling bagi anak-anak untuk membantu mereka dalam mengatasi trauma dan mengurangi dampak kekerasan.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) memiliki hotline pengaduan masyarakat di nomor 082125751234 atau hubungi nomor darurat 112 jika anda mengetahui adanya tindak kekerasan terhadap anak di sekitar lingkungan anda. Kedua nomor ini dapat dihubungi selama 24 jam oleh siapa saja yang ingin melaporkan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan. 

Kekerasan bisa menjadi racun yang paling buruk ketika tidak ada yang melakukan tindakan apapun untuk menghentikan kekerasan dan melindungi anak-anak
336x280 adsense dan 300x250 adsense

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Gangguan Jiwa Dampak Kekasaran Orang Tua"

Posting Komentar

STAY WITH US